This Blog made by Bob Aldi --- Today Quote Ticker by Mario Teguh * You are talented to become a peaceful and strong person, if you decisively treat small matters as small, and the big ones as big. * Be grateful for you have received from others, and forget what you have given to them * When your mind does not lead, your feelings are in power. * Life is not easy but it's full of fun * ---



Jokowi, Tokoh Terpopuler Indonesia 2012


1356761983232038077
Sosok sederhana Jokowi (sumber : Republika.co.id)

Jokowi memang sosok yang sangat fenomenal, bagaimana tidak? Sepanjang tahun ini Jokowi selalu menghiasi media nasional kita.  Mulai dari Solo hingga ke Jakarta.  Bahkan hal-hal kecil semisal Jokowi yang sedang Rapat atau membuka suatu acara tertentu pasti menjadi berita hangat di TV.  Masyarakat sangat mengagumi sosok Jokowi yang sederhana, cepat tanggap, humble dan peduli wong cilik.

Siapa yang tak kenal Jokowi? tokoh yang lahir di Surakarta (Solo), 21 Juni 1961 ini mengawali karier-nya dengan bekerja di BUMN, namun tak lama ia memutuskan keluar dan memulai usaha mebel dengan menjaminkan rumah kecil satu-satunya, dan akhirnya berkembang.  Dengan kejujuran dan kerja kerasnya, ia mendapat kepercayaan dan bisa berkeliling Eropa yang membuka matanya. Pengaturan kota yang baik di Eropa menjadi inspirasinya untuk diterapkan di Solo dan menginspirasinya untuk memasuki dunia politik.

Hingga akhirnya pada tahun 2005, Jokowi terpilih sebagai walikota Solo.  Dibawah kepemimpinannya Solo makin 'naik daun' di mata masyarakat Indonesia dan dunia.  Solo yang terkenal akan batik dan Keratonnya itu kini menjadi salah satu tempat wisata budaya populer di Indonesia selain Yogyakarta dan Bali.  Dunia Internasional pun menilik Solo sebagai 'The Spirit of Java'.  Prestasi yang perlu diacungi jempol karena seperti kita tahu, memoles citra dan Brand pada sebuah kota bukanlah sesuatu hal yang mudah. Apalagi harus bersaing dengan kota-kota yang sudah populer semisal Yogyakarta.  Ingat, kota Semarang saja pernah gagal dengan Program "Semarang Pesona Asia" nya.

Dari Solo ke Jakarta.  Saya pun tidak pernah membayangkan Jokowi bisa menjabat setinggi itu dulu.  Mengingat Solo dengan Jakarta bak Ibu dengan anaknya.  Jakarta yang masalahnya begitu kompleks terutama dengan Banjir dan Kemacetannya hingga Masalah kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan.   Masalah di Solo dan kebanyakan kota2 besar di Indonesia memang hampir sama dengan Jakarta namun menangani kota Megapolitan seperti Jakarta bukanlah perkara yang mudah.

Jokowi memang dielu-elukan banyak orang tapi jangan sampai kita terlalu berekspektasi bahwa Jokowi bisa menangani itu semua sendirian.  Ingat Jokowi bukanlah Superman ! Misalkan, masalah banjir sendiri sebenarnya adalah masalah bersama, sumbernya hanya satu, SAMPAH.  Seberapa besarpun dana yang digelontorkan untuk merevitalisasi Sungai atau membuat Deep Tunnel selebar apapun semua itu akan sia-sia kalau kita masih membuang lemari dan kasur di sungai.   Begitu juga halnya dengan kemacetan, memang karena transportasi publik yang tidak layak masyarakat enggan menggunakannya, namun disatu sisi kesadaran masyarakat untuk menggunakan transportasi publik sebagai kendaraan sehari-hari juga perlu dilatih.  Masyarakat Jepang sangat antusias menggunakan transportasi publik karena adanya sinergi dan kepercayaan yang kuat antara pemerintah dan Masyarakat.

Kesuksesan Jokowi pun terdengar oleh Masyarakat Internasional, tak tanggung2 majalah Time menominasikan Jokowi sebagai salah satu Person of the Year 2012 bersama Barack Obama dan PsY.  Meskipun kalah dan gelar itu disabet oleh Barack Obama namun kita patut bangga dengan pencapaian ini

Selain Majalah Time, Google Indonesia pun menyatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi tokoh paling populer 2012 menurut Google Indonesia. Jokowi mengungguli Ayu Ting-Ting dan Whitney Houston. Mantan Wali Kota Surakarta ini berada di tokoh terpopuler bersama Dahlan Iskan yang berada di posisi kesepuluh.

Semoga Jokowi selalu dilimpahkan kesehatan oleh Tuhan YME sehingga masalah Jakarta satu persatu dapat teratasi. Aamiin.

Salam satu Bangsa, Indonesia BISA !

also visit my blog : www.kompasiana.com/bob.aldi

Film Indonesia, Luar Biasa !!!

LUAR BIASA..!!! Itulah kata-kata yang hanya mencuat dari diri saya dan (mungkin) kebanyakan orang Indonesia bulan ini.  Bagaimana tidak? Bulan ini sebuah sejarah telah dicatat.  Film Indonesia merajai seluruh Bioskop Indonesia.  Hal yang sebelumnya sangat jarang saya temui.

Film 5 cm
Sebuah pencapaian yang luar biasa datang dari film “5 cm” yang berhasil menembus angka 1 juta penonton dalam tempo kurang dari 10 hari semenjak awal penayangannya yakni tanggal 12.12.12.  Film ini bercerita tentang persabatan antara 5 orang, Genta (Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline Shah) dan Ian (Igor Saykoji), yang sangat erat sampai mereka sepakat untuk “sementara waktu” berpisah, tidak salaing menyapa, bahkan berkomunikasi selama tiga bulan.  Setelah tiga bulan berpisah, mereka pun merayakan pertemuan mereka dengan mendaki puncak Gunung Semeru, banyak pelajaran yang mereka dapatkan dari pendakian ini.  Sebuah perjalanan yang membuat mereka semakin mencintai Indonesia.

Bahkan saya pun tidak menyangka, dengan latar belakang film yang tidak muluk2, semuanya berjalan natural.  Tidak perlu mengambil set cerita sampai ke negeri seberang atau efek film yang setara dengan film Hollywood -semua murni 100% Indonesia- film ini dapat menarik lebih dari 1 juta penonton. Sungguh pencapaian yang fantastis.

Film Habibie & Ainun
Film Selanjutnya adalah film Habibie & Ainun yang menceritakan kisah cinta antara Prof.DR.BJ.Habibie (Mantan Presiden RI) dan Ibu Hasri Ainun Habibie.  Mengambil set cerita ala tempo doeloe, diceritakan bagaimana pertemuan Habibie dengan Ainun pertama kali semasa SMP dulu di Bandung.  Kemudian Habibie meneruskan kuliah S3 nya di Jerman dan Ainun meneruskan kuliah di Bidang Kedokteran.  Mereka dipertemukan kembali dan akhirnya membuat Habibie jatuh cinta dengan Ainun.  Penonton bakal disuguhkan cerita lucu bagaimana Habibie yang berotak jenius itu merayu Ainun, Polos dan Apa adanya itulah penilaian saya terhada Pak Habibie.  Beliau berhasil menaklukkan Ibu Ainun tanpa menggunakan mobil ataupun pangkat militer apapun.  Hanya sebuah cinta yang tulus yang berhasil mengikatkan mereka.  Singkat cerita, akhirnya mereka menikah dan bertolak ke Jerman.  Habibie bekerja siang & malam demi menghidupi keluarganya.  Hingga Habibie berhasil membuat Pesawat pertama bagi Indonesia.  Di akhir film, siap-siaplah menyiapkan tissue karena inilah detik-detik Ibu Ainun sakit, Habibie sangat setia menemani Ibu Ainun hingga akhir hayatnya. Mirip cerita Romeo & Juliet, bahkan menurut saya lebih bagus dari itu.

Masih banyak film Indonesia yang akan tayang bulan ini menjelang libur Natal & Tahun Baru salah satu yang menurut saya akan booming adalah film “Cinta Tapi Beda” yang menceritakan dua sejoli yang saling mencintai tapi tidak direstui oleh kedua orang tua mereka karena terbentur oleh Agama mereka masing-masing.


Tanpa banyak basa-basi, mari kita dukung kebangkitan film Indonesia menjadi tuan rumah di Negeri Sendiri.

Salam Satu Bangsa, INDONESIA BISA !!!

also visit my Kompasiana's Blog : www.kompasiana.com/bob.aldi

Redenominasi? Menyebutkannya saja susah...



Beberapa minggu terakhir ini, mungkin kita sering mendengarkan gaung redenominasi rupiah.  Banyak kalangan menilai ini adalah sebuah langkah yang maju dari pemerintah dan tidak sedikit pula yang mengkritik habis-habisan rencana ini.

Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan Redenominasi itu? Redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya (Wikipedia.org). Orang awam mungkin juga masih kebingungan dan sering menganggap ini sebagai pemotongan nilai mata uang alias sanering.

Indonesia memang pernah melakukan Sanering atau dulu dikenal dengan istilah "Gunting Syafruddin" karena memang yang menetapkan kebijakan ini adalah Syafrudin Prawiranegara pada tahun 1950.  Kebijakan ini bukanlah tanpa alasan mengingat pasca kemerdekaan ekonomi Indonesia pada saat itu sangat bergejolak.  Hiper Inflasi dan utang negara yang menumpuk membuat nilai uang rupiah membumbung tinggi. Menurut kebijakan itu, "uang merah" (uang NICA) dan uang De Javasche Bank dari pecahan Rp 5 ke atas digunting menjadi dua (Wikipedia.org).  Namun hasilnya sangat efektif, terbukti waktu itu Rupiah semakin perkasa, harga kebutuhan pokok tidak naik, dan pemasukan kas negara berlipat-lipat.

Lalu apa bedanya dengan redenominasi? Sederhananya, redenominasi hanya mengurangi angka "nol-nya" saja, dibuat menjadi sederhana, tanpa mengurangi nilai.  Nantinya,Rp 100.000 nilainya sama dengan Rp. 100.  Alasan kuat pemerintah adalah untuk membuat mata uang Rupiah "naik kasta" dan menjadi salah satu mata uang terbaik di dunia.  Seperti kita tahu,  mata uang rupiah saat ini masuk ke kasta "Junk" atau "Mata Uang sampah".   Selain itu, Redenominasi juga berakibat pada penyederhanaan Laporan Keuangan, mengingat saya sendiri yang mahasiswa akuntansi sangat dipusingkan dengan banyaknya "Nol" pada saat penyusunan Journal sampai Laporan keuangan.

Saya pun miris mendengarnya, namun kenyataannya memang mata uang kita banyak dilecehkan.  Saya pernah memberikan hadiah uang Rupiah kepada teman saya Asli orang Australia sekadar untuk koleksi, karena memang dia suka dengan Indonesia.  Waktu itu saya memberikan pecahan 2 ribu, 5 ribu, dan 10 ribu.  Dia pun sangat kaget dan mengatakan "You are very generous man Bob, 17 thousand Rupiahs? that's too much" saya sangat kaget mendengar pernyataannya mengingat 17 ribu saja bisa saya habiskan sekali makan di Bandung.  Kemudian saya menjelaskan bahwa nilai uang yg saya berikan tidak lebih dari 2 AUD. Dia pun tersenyum dan memberikan saya 5 AUD yg kalau di kurskan sekitar Rp. 50.000.  Saya merasa malu juga pada saat itu mengingat uang 50 ribu rupiah sangat berarti bagi sebagian orang -termasuk saya- hehehe.

Sebenarnya masih banyak pengalaman saya dengan teman - teman saya yang asli orang Bule.  Namun saya malu menceritakannya, nanti saja ya kalau pemerintah sudah meredenominasi Rupiah.

Kunci keberhasilan Redenominasi adalah sosialisasi, di kota - kota besar mungkin masyarakatnya sudah terbiasa dengan harga Rp 10k, 50k, 100k.  Namun masyarakat pedesaan masih awam soal ini, sehingga pemerintah perlu bekerja keras agar tidak menimbulkan shock di masyarakat.  Kita bisa belajar dari pengalaman buruk Brazil dan zimbabwe yang gagal melakukan redenominasi sehingga makin memperparah keadaan dan kita perlu belajar banyak dari Turki yang berhasil meredenominasi mata uang Lira-nya sehingga menjadi salah satu mata uang yang disegani di dunia.

Salam satu Bangsa, Indonesia BISA !!!

My Lovely Campuss : Universitas Padjadjaran

Hello everybody, long time not chit-chatting with you, I wanna tell you a great news.  Very good news I think, that nowadays I'm a student in Padjadjaran University (UNPAD) Bandung, Indonesia in Accounting Department, Faculty of Economics and Business.  Actually my dream isn't here because my expectation in SNMPTN was on Yellow Campuss in Depok (I will not said that directly).  But, I love live here, this is my destiny, maybe God ask me to be a student here and have some good friends here. Oh I almost forgot that my campuss is placed on Dipati Ukur not Jatinangor. So I take some photos in my campuss and voila, enjoy it :)

Unpad dari Gerbang Utama
FEB Unpad :)

 I was at Ospek
Ospek Jurusan

Gedung 2-Jembatan Rektor (Jemrek)

Lorong Kerjasama (Loker)

Let's support BRT


As one of Semarang Citizens, I would like to support the city government’s program to provide a public transportation which is safe, cheap, and comfortable for each citizen that’s widely known as Bus Rapid Trans or BRT.  I do believe that this city government’s big step in providing good public service for each citizen can be a good solution for overcoming the Public Transportation problem in Semarang.


Why do I say that? Let us trace my arguments in the several following reasons.

Firstly, BRT is safe and comfortable for its passengers. Why is it safe? Because, the interior design of this bus is designed to be as safe as possible for the passengers. We can see it from the arrangement of the passenger seats, which is designed along the inner side. Besides, the space for standing passengers is also available in the middle of the bus. With an interior design like this, the passengers can sit down next to each other so that others can easily see their activities. Thus, it is expected to minimize any kinds of criminals on the bus during the trip such as pick pocketing and hold-up. Then, the passengers can also feel comfortable because this kind of public transportation is completed with air conditioner and automatic sprayer which can keep the atmosphere in the bus fresh and fragrant. Therefore, this means of transportation is clearly safe and comfy for all its passengers to go wherever they want.

Next, its fare is quite cheap so all the citizen from the different social backgrounds can use it for their daily activity like transporting them to markets, schools, office, etc and the passengers are affordable to pay such fare. Let’s take an example. If the passengers want to go from Jatingaleh to Simpang Lima square, he or she will pay the fare of it which equals with that for any other destination in all around Semarang. It’s only 2,000 for students and 3,500 for adults. It’s really cheap right?

Thirdly, BRT can be the solution for reducing the number of street vehicles especially during rush hours in the morning and in the afternoon. So it can cut the number of Traffic Jam in Semarang and hopefully the street users will feel more comfortable.   Because if there’s BRT, the street user  will change their habit from the beginning use motorcycle or car slowly will use it although there’s some people who use his/her vehicle but if 50% of Semarang’s society use it so that’s why there will be no traffic jam and indirectly it will make Semarang city’s air fresh, why do I say that? Because when then number of vehicles in Semarang are decrease so the air pollution will decrease too, and the global warming effect in Semarang will decrease.
In addition, BRT can absorb the new job opportunity for its bus crews like the drivers and conductors.  And if there are many bus because the passengers are very enthusiasm to use it, so the city government should provide extra bus and each bus will absorb some crews and it will decrease the number of jobless people in Semarang City.

In the several reason that I mention above, the government should provide a good management in the public transportation services and make sure whether this, is affordable for Semarang’s citizen or not.

Written by Bob Aldi - Accounting students at Padjadjaran University

Indonesia’s contribution in ASEAN’s economy


Indonesia’s position is strategically important because of its involvement in ASEAN.  Why I said it’s strategic? Because Indonesia is one of the founders of the ASEAN.  In fact Indonesia have the biggest population in ASEAN, approximately 240 million people lives here or almost 50% from ASEAN’s population (500 million people) this country have many potential market.  We have many natural resources here like Petroleum, Gold, Silver, Iron, Coal, etc.  and the agricultural sector develop here, so we don’t need import so many food here, it’s different from Arab –for example- they have biggest Petroleum resources but they import so many food.  Don’t forget we also have the marine and fishery sector, it’s not the main sector, but we still have many room to maximize it. For sure Indonesia began to show stability in economic growth. This can be seen from Indonesia’s ability to survive the economic crisis greater in 2008. If the 1997 economic crisis only affects the countries of Asia, the economic crisis in 2008 hit almost every country in the world.
 Those many potential thing can bring us to be the largest economy –US $ 845.680billion (GDP Nominal IMF 2011)– in ASEAN. 


The positive and negative impact

With our more contribution in ASEAN’s economy, we can increase our economy growth percentage.   Increasing the investment, decreasing the unemployment number, etc.  It’s a huge market here, 240 million people and everybody wants to be what we called ‘population theme investments’, you see 240 million Indonesian, 7 million people each year graduated from lower income to middle income for the last seven years, that’s 50 million people, and if you talk about 7 million people a years that’s twice of the population of Singapore, these people suddenly require more consumptions, better education, they consume more, they buying more handset, more recycle, next thing they want to do is they want a homes. The market is big, I don’t think it’s saturated, everybody wants to get a piece of that, but we need to be careful finding the right investment platform for because it’s a growing market and still dominated by the key strategic investors but for private equity players there is niche for us to participate.
It’s a large economy, the largest in South East Asia, 4th most populous country,  the third largest democracy, it’s definitely need more private equity player in Indonesia, we see more and more Pan-Asian Fund coming into Indonesia, we never get to see them before, like five years ago, nobody would even want to make a trip to Jakarta. Now, we see a couple Pan-Asian Fund set up office in Jakarta, so competition will be higher and would be greater, I think there would be valuation issues for top tier transactions and investment opportunities, but for this large, which is about 60 percent of Indonesian economy is populated  by Small Medium Enterprises, and this is I think attractions and potentials for homegrown private equity, independent private equity operator like us in terms of funding of investment opportunities.
I think the big negative impact is we can’t compete to the another member if we don’t have a strong fundamental.  Globalization make us to be the International society, so the competition between others will be more difficult.
We still have many weakness also such as that will be influence our contribution to ASEAN’s economy such as The poor, unemployment, infrastructure, education, corruption etc.  The poor is always be the problem not only for Indonesia but also other countries.  The poor is always linked with unemployment and education which mean that the poorness will be decrease if we are an employment and well educated person.  With good human resources, we can contribute more to the Indonesia and ASEAN’s economy.
Infrastructure is also influence Indonesia’s contribution in ASEAN’s economy, because Indonesia’s infrastructure is still worse, let’s take a look that apple fruit from China is cheaper than apple from Malang –for example- It’s impossible but that’s the fact.

What should we do?  In our Contribution to ASEAN’s economy

The success of ASEAN signed a charter with a strong foundation for the establishment of an ASEAN community and strengthen ASEAN’s role in dealing with a variety of architectural changes in the global cooperation.
How can Indonesia improve its role and coordinate its position in ASEAN?Although we have the biggest economy in ASEAN the other members will always compete us –for example- Thailand, Malaysia, and Singapore.  We have three main key to develop our economy and directly will affect and give contribution to ASEAN’s economy.  The first one is Domestic Consumption, The second is Infrastructure and the last is Investment.  Let us discuss the contribution of each main key in ASEAN’s economy.
Domestic consumption play important contribution.  Not only for the Indonesia but also the ASEAN’s economy.  We are the populous country in ASEAN, automatically our basic need such as Food, clothing, electronic equipments, etc. also be the biggest in ASEAN.  Indonesia don’t have enough supply from itself, so we must import it from other country included the ASEAN’s member.  I think import it’s not always be the bad things.  Why I said that?Indirectly we can ‘increasing’ the others economy member and decreasing the unemployed numbers because the factory will look more people to increase the production to fulfill the quantity of demand.  Although we must be independent to fulfill our quantity of demand.  But we can’t be a free import country.  Shortly, we ‘help’ other ASEAN member’s economy.
Second one is infrastructure.  Many people things that infrastructure it’s only give contribution to Indonesia.  But take a look deeply, if we have a good and strong infrastructure.  It will affect the other member’s economy directly or indirectly.  With good infrastructure in Indonesia, the poor group will be decreasing fastly, the production will be more efficient and let’s go back to the first main key –Domestic consumption- will be  increasing and it will not only bring the positive effect for Indonesia but also the others. 
The Last is investment.  Our BUMN (Badan Usaha Milik Negara) is starting the expansion to others member of ASEAN.  Directly it will decreasing the unemployment and increasing the member’s economy.  I think it’s not only BUMN but also BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) such Indofood, Semen Gresik, Lion Air, etc.  They have expand the business in the others ASEAN country.  Others ASEAN company is also expand to our country such as Air Asia, Axiata, etc.  So there is a symbiotic mutualism between Indonesia and the others.
Those contribution in ASEAN’s economy make us to be always the best country in ASEAN.  As one of the founders of ASEAN, ASEAN alteration in a challenge for Indonesia to better show the new ASEAN leadership in order to welcome the establishment of the ASEAN community in 2015.
There is no ivory that was cracked, so did the role and leadership of Indonesia in ASEAN. Therefore, continued to improve leadership in Indonesia and ASEAN in the interests of our common duty of all to increase the bargaining power of Indonesia.

Written by Bob Aldi - Accounting students at Padjadjaran University

Source : 

Prasangka, Etnosentrisme, Diskriminasi

A. Prasangka Sosial

Prasangka sosial (social prejudice) merupakan gejala psikologi sosial. Prasangla sosial ini merupakan masalah yang penting dibahas di dalam intergroup relation. Prasangka sosial atau juga prasangka kelompok yaitu suatu prasangka yang diperlihatkan anggota-anggota suatu kelompok terhadap kelompok-kelompok lain termasuk di dalamnya para anggotanya.

Beberapa ahli meninjau pengertian prasangka sosial dari berbagai sudut :

1. Feldman (1985)

Prasangka sosial adalah sikap negatif terhadap kelompok sosial tertentu yang hanya didasarkan pada keanggotaan mereka dalam kelompok itu.

2. Mar’at (1981)

Prasangka sosial adalah dugaan-dugaan yang memiliki nilai positif atau negative tetapi dugaan itu lebih bersifat negative.

3. Kimball Young

Prasangka adalah mempunyai ciri khas pertentangan antara kelompok yang ditandai oleh kuatnya ingroup dan outgroup.

4. Sherif and Sherif

Prasangka sosial adalah suatu sikap negatif para anggota suatu kelompok, berasal dari norma mereka yang pasti kepada kelompok lain beserta anggotanya.

Dari pendapat-pendapat para ahli tersebut mempunyai kecenderungan bahwa prasangka sosial adalah suatu sikap negatif yang diperlihatkan oleh individu atau kelompok terhadap individu lain atau kelompok lain.

Prasangka sosial berhubungan dengan deskriminasi karena definisi prasangka sosial sendiri cenderung mengarah ke hal negatif dalam suatu kelompok. Menurut Sears,dkk (1991) bahwa deskriminasi adalah perilaku menerima atau menolak seseorang berdasarkan (atau setidaknya dipengaruhi oleh) keanggotaan kelompoknya. Deskriminasi dapat diwujudkan dalam bentuk perlakuan yang berbeda yang didasarkan pada kelompok. Dapat juga dilakukan dengan perilaku menyerang atau menyakiti anggota kelompok lain.

B. Etnosentrisme

Ethnocentrism itu bahasa indonesianya adalah Etnosentrisme.
Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri. Berdasarkan definisi ini etnosentrisme tidak selalu negatif sebagimana umumnya dipahami. Etnosentrisme dalam hal tertentu juga merupakan sesuatu yang positif. Tidak seperti anggapan umum yang mengatakan bahwa etnosentrisme merupakan sesuatu yang semata-mata buruk, etnosentrisme juga merupakan sesuatu yang fungsional karena mendorong kelompok dalam perjuangan mencari kekuasaan dan kekayaan. Pada saat konflik, etnosentrisme benar-benar bermanfaat. Dengan adanya etnosentrisme, kelompok yang terlibat konflik dengan kelompok lain akan saling dukung satu sama lain. Salah satu contoh dari fenomena ini adalah ketika terjadi pengusiran terhadap etnis Madura di Kalimantan, banyak etnis Madura di lain tempat mengecam pengusiran itu dan membantu para pengungsi.

Etnosentrisme memiliki dua tipe yang satu sama lain saling berlawanan. Tipe pertama adalah etnosentrisme fleksibel. Seseorang yang memiliki etnosentrisme ini dapat belajar cara-cara meletakkan etnosentrisme dan persepsi mereka secara tepat dan bereaksi terhadap suatu realitas didasarkan pada cara pandang budaya mereka serta menafsirkan perilaku orang lain berdasarkan latar belakang budayanya. Tipe kedua adalah etnosentrisme infleksibel. Etnosentrisme ini dicirikan dengan ketidakmampuan untuk keluar dari perspektif yang dimiliki atau hanya bisa memahami sesuatu berdasarkan perspektif yang dimiliki dan tidak mampu memahami perilaku orang lain berdasarkan latar belakang budayanya.

Contoh etnosentrisme dalam arsitektur adalah bangunan etnis Tionghoa di Indonesia yang berdiri banyak di Indonesia, etnis TiongHoa merupakan etnis minoritas nomor satu di Indonesia. Namun adakalanya etnis ini tidak bisa diterima oleh bangsa pribumi karena adanya kesalah pahaman. Dewasa ini, etnis TiongHoa sudah bebas mengembangkan budayanya karena rasa aman dan saling percaya antar suku - suku di Indonesia.
Klenteng SamPooKong di Semarang, Jawa Tengah

C. Diskriminasi

Diskriminasi merupakan bentuk ketidakadilan. Pasal 1 ayat 3 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, menjelaskan bahwa pengertian diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung maupun tak langsung didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengangguran, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya dan aspek kehidupan lainnya.

Perlakuan diskriminasi sangat bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 beserta amandemennya. Undang-Undang Dasar 1945 secara tegas mengutamakan kesetaraan dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat baik di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, hukum dan bidang kemasyarakatan lainnya. Untuk itu Undang-Undang Dasar 1945 beserta amendemennya sangat penting untuk menjadi acuan universal para penyelenggara negara dalam melaksanakan tugas dan fungsinya


Ruang Intim Sosial : Taman Kota

Taman kota sebagai bagian dari ruang publik, sering tidak disadari oleh masyarakat kota akan peranannya di dalam menyelaraskan pola kehidupan kota yang sehat. Pemanfaatan ruang taman kota cenderung Menyimpang dari fungsinya, adanya perubahan aktifitas di dalam taman menunjukan kekurang-pahaman masyarakat kota di dalam memanfaatkan taman kota terhadap keseimbangan kehidupan lingkungan kota.

Makna yang sangat dalam mengenai kota yang berwawasan lingkungan adalah selalu menghadirkan taman yang hijau menjadi elemen utama yang tidak dapat ditinggalkan begitu saja. Bahkan karakter masyarakat sebuah kota dapat tercermin pada perilaku masyarakat kota di dalam memanfaatkan taman kota. Begitu berperanya taman kota terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat kota akan fasilitas ruang publik, sehingga memerlukan pemikiran yang tidak bisa dilakukan dengan upaya yang kurang bijaksana. Salah satu dari upaya, memikirkan peran taman kota terhadap lingkungannya adalah dengan mengetahui tingkat pemahaman masyarakat akan bentuk visual tata hijau yang ada di dalam taman tersebut melalui kelompok masyarakat yang sudah baik tingkat kepahamannya tentang taman di perkotaan. Dengan demikian akan dapat diketahui tingkat ketertarikan masyarakat kota terhadap keberadaan taman kota.

diolah dari berbagai sumber